Ruqyah mandiri sangatlah penting. Terapi ruqyah kadangkala
tidak cukup hanya dengan sekali atau dua kali terapi.
Perlu beberapa kali, dan terus menerus diulangi.
Agar kesembuhan itu cepat datang, perlu merutinkan ruqyah.
Terutama dengan ruqyah mandiri.
Ruqyah mandiri bisa dilakukan kapanpun. Bahkan ada yang
melakukan ruqyah mandiri sebanyak 5 kali lebih dalam sehari.
Bagaimana Cara Meruqyah Mandiri?
Semua orang bisa meruqyah dirinya sendiri. Dan memang semua
orang bisa.
Hanya saja efeknya ada yang besar ada pula yang kecil.
Banyak faktor yang mempengaruhinya.
Berikut ini saya sampaikan terlebih dahulu faktor-faktor
penting dalam melakukan ruqyah mandiri untuk diri sendiri.
Perhatikan Kondisi Hati
Ya... hati sangat berperan penting.
Karena di dalam hati banyak sekali amal ibadah. Nilainya
bisa lebih besar daripada amal-amal yang terlihat.
Dan ada beberapa hal yang harus bersemayam di dalam hati
sebelum meruqyah.
- Iman
- Ikhlas
- Tawakal
Iman
Pertebal iman Anda. Keyakinan di dalam hati.
Caranya dengan sering menghadiri kajian-kajian ilmiah
keislaman. Atau sering-sering mendengar kajian yang mendalam tentang agama ini.
Terutama tentang tauhid.
Semakin teguh iman seseorang, semakin besar manfaat Al Quran
yang didapatkan dalam mengobati penyakit.
Anda pasti pernah mendengar, ada kalanya seseorang meruqyah
justru ditertawakan oleh jin.
Jin tidaklah takut terhadap bacaan Al Quran yang ia bacakan.
Karena bacaan tersebut tidak keluar dari lubuk keimanan.
Ikhlas
Berikan seluruh amal untuk Allah semata. Termasuk upaya Anda
menyembuhkan diri pribadi.
Mintalah pahala di akhirat kepada Allah atas amal
yang Anda kerjakan.
Setidaknya Anda belajar untuk ikhlas dalam tiga hal:
Ikhlas niat. Tujukan ibadah, hidup, dan mati Anda seluruhnya
hanya untuk Allah.
Kita hadir di dunia ini bukan untuk apa-apa melainkan hanya
untuk beribadah kepadanya.
Ikhlas Cara Ibadah. Maksudnya Anda ridha terhadap syariat
yang diturunkan oleh Allah. Ibadah Anda harus sesuai dengan tuntunan dalam al
Quran dan Sunnah Nabi.
Kalau seseorang mengaku ikhlas, akan tetapi cara ibadahnya
justru ia buat sendiri, tidak dicontohkan, tidak dibimbing oleh sunnah Nabi,
maka hakikatnya orang tersebut belum mengikhlaskan ibadahnya kepada Allah.
Ia masih mencampurkan adukan cara ibadahnya antara adat dan
syariat yang lurus.
Oleh karena itu, sedapat mungkin ikuti petunjuk Nabi dalam
setiap ibadah Anda.
Ikhlas Dengan Takdir. Yakni dengan ridha; rela terhadap apa
yang ditimpakan oleh Allah kepada Anda.
Dan sesungguhnya keburukan dan kebaikan itu hanya Allah yang
mampu mengangkatnya.
Dari pengalaman, perbaikan kondisi hati dengan sendirinya
merupakan proses ruqyah. Bahkan dengan hati belajar ikhlas dan tawakal, jin
bisa keluar meskipun Anda belum membacakan sepatah ayat pun.
Ruqyah Mandiri Dengan Membaca Ayat Al Quran
Bukan banyaknya hafalan bacaan Anda, melainkan keyakinan
Anda terhadap surat yang Anda baca. Itulah yang memberi dampak besar dalam
ruqyah.
Jika Anda hanya hafal al fatihah, maka itupun sudah
mencukupi untuk terapi ruqyah mandiri.
Bagaimana caranya?
- Bersuci dengan wudhu
- Menghadap kiblat dengan duduk bersila.
- Tenang dan rileks.
- Beristighfar. Dari dalam hati. Kemudian rasakan ke seluruh tubuh.
- Bacalah ayat yang Anda hafal. Misalnya al fatihah, al ikhlas, al falaq, dan annas.
- Tiupkan ke kedua telapak tangan.
- Usapkan ke seluruh tubuh.
- Lakukan berulang-ulang.
Batuk-kan dan Muntahkan
Usapkan ke seluruh tubuh. Usapkan ke bagian tubuh yang
terasa sakit. Kemudian usap hingga ke bagian atas, ke mulut, dengan niat
menarik jin dan seluruh penyakit.
Setelah sampai bagian mulut, buka mulut dan batukkan.
Biasanya akan terjadi muntah atau sendawa.
Biarkan Anda muntah.
Hal tersebut merupakan proses keluarnya penyakit ataupun
jin. Biasanya Anda akan merasa lebih ringan.
Pikiran lebih segar. Hati lebih tenang.
Lakukan terus ruqyah mandiri tersebut secara rutin. Misalnya
setiap ba’da subuh dan sebelum tidur.
Saya Muntah, Tetapi Masih Sakit
Jangan khawatir.
Setiap kali Anda muntah atau reaksi lainnya, pasti penyakit
keluar. Hanya saja tidak sekaligus. Melainkan berangsur-angsur.
Ada yang baru bisa merasakan dampak positifnya dalam waktu 3
bulan. Ada pula yang 6 bulan. Bahkan ada yang bertahun-tahun.
Intinya jangan pernah putus asa.
Ada harus sabar dalam menggapai kesembuhan itu.