Gangguan jin bisa jadi karena kita memang mengundangnya. Salah satu caranya ialah dengan pengisian.
Masyarakat tidak memahami bahwa “pengisian” tersebut merupakan proses pengisian jin ke dalam tubuh.
Karena...
Kadang-kadang yang memberinya adalah seorang ustadz atau kyai.
Dan mereka tidak mengatakan bahwa ilmu tersebut merupakan ilmu hitam, syirik, ataupun ilmu batil.
Bahkan para ustadz ini mengatakan itu adalah ilmu karomah.
Dengan memiliki ilmu tersebut, Allah membantu kita dengan menurunkan para malaikatnya. Begitu kata mereka.
Aqidah ahlus sunnah wal jamaah meyakini bahwa Allah memberikan kelebihan-kelebihan kepada para hamba-Nya yang dikehendaki.
Allah memberikan mukjizat kepada para Nabi dan Rasul.
Allah memberikan karomah kepada para walinya.
Dan Allah memberikan istidraj kepada para ahli maksiat.
Karomah diberikan oleh Allah karena keshalihan hamba-Nya. Ilmu tersebut tidak bisa dipelajari dan tidak bisa dibatalkan.
Isitilah ijazah, pengisian, ataupun transfer ilmu kesaktian bukanlah karomah.
Saya sendiri pernah punya pengalaman tentang hal ini...
Pertama-tama Pak Kyai memberikan air putih yang sudah dibacakan mantra-mantra. Kemudian kami diberi amalan dengan mengirim al fatihah kepada beberapa syaikh setiap ba’da maghrib.
Setelah itu meminta mempraktekan ilmu kanuragan.
Dan memang benar.
Dalam tiga hari kami bisa mempraktekan, baik ilmu bela diri, pengobatan, terawangan, maupun lainnya. Tergantung niat di dalam hati.
Saat itu saya masih meyakini bahwa hal tersebut merupakan karomah, bantuan dari Allah.
Saat saya mengenal ilmu tauhid dan mempelajarinya, saya memahami bahwa apa yang pernah saya lakukan adalah kemusyrikan.
Maka sayapun mengetesnya. Apakah ilmu tersebut adalah karena bantuan malaikat ataukah karena jin?
Sayapun membacakan ayat Quran dengan niat meruqyah.
Yang terjadi adalah:
Tubuh saya bereaksi sebagaimana reaksi orang-orang yang diruqyah.
Dari sini saya paham, apa yang saya miliki bukanlah karomah. Melainkan ilmu sihir. Itu semua melibatkan jin.
Sayapun terus meruqyah diri sendiri sampai akhirnya ilmu tersebut benar-benar hancur.
Jangan pernah mempelajari atau mau diajarkan ilmu karomah. Karena sesungguhnya karomah adalah pemberian, bukan dipelajari.
Ketika meruqyah pasien yang mempelajari ilmu karomah, si jin enggan keluar karena memang ia diminta untuk tinggal di tubuh pasien.
Jin tersebut mengaku sebagai jin karomah.
Masuknya jin karomah ini akibat salahnya aqidah, salahnya pemahaman kita terhadap agama.
Untuk itu, langkah awal untuk membersihkan gangguan jin karomah ini adalah dengan taubat.
Memahami, menyadari, dan mengakui bahwa apa yang kita lakukan merupakan kesalahan.
Cukuplah apa yang dibawa Nabi sebagai tuntunan. Jangan dikurang-kurangi ataupun ditambah-tambahi.
Masyarakat tidak memahami bahwa “pengisian” tersebut merupakan proses pengisian jin ke dalam tubuh.
Karena...
Kadang-kadang yang memberinya adalah seorang ustadz atau kyai.
Dan mereka tidak mengatakan bahwa ilmu tersebut merupakan ilmu hitam, syirik, ataupun ilmu batil.
Bahkan para ustadz ini mengatakan itu adalah ilmu karomah.
Dengan memiliki ilmu tersebut, Allah membantu kita dengan menurunkan para malaikatnya. Begitu kata mereka.
Apa Sebenarnya Karomah?
Aqidah ahlus sunnah wal jamaah meyakini bahwa Allah memberikan kelebihan-kelebihan kepada para hamba-Nya yang dikehendaki.
Allah memberikan mukjizat kepada para Nabi dan Rasul.
Allah memberikan karomah kepada para walinya.
Dan Allah memberikan istidraj kepada para ahli maksiat.
Karomah diberikan oleh Allah karena keshalihan hamba-Nya. Ilmu tersebut tidak bisa dipelajari dan tidak bisa dibatalkan.
Ijazah, Pengisian, Transfer Ilmu Bukanlah Karomah
Isitilah ijazah, pengisian, ataupun transfer ilmu kesaktian bukanlah karomah.
Saya sendiri pernah punya pengalaman tentang hal ini...
Pertama-tama Pak Kyai memberikan air putih yang sudah dibacakan mantra-mantra. Kemudian kami diberi amalan dengan mengirim al fatihah kepada beberapa syaikh setiap ba’da maghrib.
Setelah itu meminta mempraktekan ilmu kanuragan.
Dan memang benar.
Dalam tiga hari kami bisa mempraktekan, baik ilmu bela diri, pengobatan, terawangan, maupun lainnya. Tergantung niat di dalam hati.
Saat itu saya masih meyakini bahwa hal tersebut merupakan karomah, bantuan dari Allah.
Bukan Karomah, Itu Adalah Sihir. Bisa Dibatalkan
Saat saya mengenal ilmu tauhid dan mempelajarinya, saya memahami bahwa apa yang pernah saya lakukan adalah kemusyrikan.
Maka sayapun mengetesnya. Apakah ilmu tersebut adalah karena bantuan malaikat ataukah karena jin?
Sayapun membacakan ayat Quran dengan niat meruqyah.
Yang terjadi adalah:
Tubuh saya bereaksi sebagaimana reaksi orang-orang yang diruqyah.
Dari sini saya paham, apa yang saya miliki bukanlah karomah. Melainkan ilmu sihir. Itu semua melibatkan jin.
Sayapun terus meruqyah diri sendiri sampai akhirnya ilmu tersebut benar-benar hancur.
Reaksi Pasien, Jin Mengaku Jin Karomah
Jangan pernah mempelajari atau mau diajarkan ilmu karomah. Karena sesungguhnya karomah adalah pemberian, bukan dipelajari.
Ketika meruqyah pasien yang mempelajari ilmu karomah, si jin enggan keluar karena memang ia diminta untuk tinggal di tubuh pasien.
Jin tersebut mengaku sebagai jin karomah.
Masuknya jin karomah ini akibat salahnya aqidah, salahnya pemahaman kita terhadap agama.
Untuk itu, langkah awal untuk membersihkan gangguan jin karomah ini adalah dengan taubat.
Memahami, menyadari, dan mengakui bahwa apa yang kita lakukan merupakan kesalahan.
Cukuplah apa yang dibawa Nabi sebagai tuntunan. Jangan dikurang-kurangi ataupun ditambah-tambahi.