Jangan pernah mempercayai omongan atau ucapan jin. Karena sesungguhnya jin fasik / setan adalah pendusta.
Abu Hurairah pernah melaporkan kasus pencurian kepada Nabi. Ternyata yang mencuri adalah setan.
Setan tersebut mengajarkan Abu Hurairah agar membaca ayat Kursi agar terhindar dari gangguan.
Maka Nabi-pun bersabda.
Sangat umum jin mengaku sebagai leluhur seseorang. Misalnya sebagai kakek atau nenak seseorang.
Jin yang mengaku sebagai leluhur biasanya sama persis dengan orang yang kita kenal, baik itu kakek, nenek, orang tua yang telah meninggal.
Inipun sangat sering terjadi. Jin yang menguasai seseorang meminta berbagai sesajian jika ingin pasien sembuh.
Maka apabila kita menuruti perkataannya, maka kita jatuh kepada kemusyrikan.
Abu Hurairah pernah melaporkan kasus pencurian kepada Nabi. Ternyata yang mencuri adalah setan.
Setan tersebut mengajarkan Abu Hurairah agar membaca ayat Kursi agar terhindar dari gangguan.
Maka Nabi-pun bersabda.
“Dia jujur kepadamu padahal dia seorang pendusta.” (HR. Al-Bukhari)Dari perkataan Nabi, tahulah kita bahwa pada dasarnya berdusta adalah kebiasaan jin.
Contoh Berbagai Dusta Jin
Jin sangat pandai berdusta. Seringkali kedustaan ini disebarkan dengan memperalat para dukun. Sehingga orang awam menganggapnya sebagai kebenaran.
Contoh dusta-dusta jin.
1. Mengaku Leluhur
Sangat umum jin mengaku sebagai leluhur seseorang. Misalnya sebagai kakek atau nenak seseorang.
Kemudian jin tersebut meminta ini dan itu.
Padalah siapapun yang meninggal, maka ia sudah berada di alam barzakh. Ruh tidak akan berkeliaran di alam manusia.
Karena Nabi mengabarkan, orang yang meninggal berada dalam satu dari dua keadaan.
Jika ia beriman, maka ia akan tidur sampai hari kiamat.
Sedangkan apabila ia durhaka, maka ia mendapat siksa kubur sampai hari kiamat.
Orang Beriman Tidur, Orang Durhaka Disiksa Dalam Kubur
Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu berkata, telah bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam,
“Apabila mayit (atau, seseorang di antara kalian) telah dikuburkan, datanglah kepadanya dua malaikat yang hitam biru, seorang diantara keduanya dikenal dengan nama malaikat Munkar dan yang lainnya dikenal dengan nama malaikat Nakir”.
Keduanya berkata, “Apakah yang hendak engkau katakan mengenai lelaki ini?”. Ia berkata, “Dia adalah hamba Allah dan utusan-Nya. Aku bersaksi bahwasanya tiada sesembahan yang pantas disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad itu adalah hamba Allah dan utusan-Nya”.
Keduanya berkata, “Sungguh kami telah mengetahui bahwasanya engkau akan mengatakan itu. Kemudian dilapangkan baginya di dalam kuburnya sepanjang tujuh puluh hasta kali tujuh puluh hasta. Lalu diberi cahaya baginya di dalamnya”.
Dikatakan kepadanya, “Tidurlah engkau”.
Ia berkata, “Bolehkah aku kembali kepada keluargaku untuk mengkhabarkan mereka?”.
Kedua malaikat itu menjawab, “Tidurlah engkau seperti tidurnya pengantin yang tiada yang dapat membangunkannya kecuali orang yang paling dicintainya diantara keluarganya, sehingga Allah membangkitkannya dari pembaringannya itu”.
Dan jikalau si mayit itu seorang munafik, ia berkata, “Aku dengar orang-orang mengatakan (suatu perkataan) lalu akupun mengatakan seperti mereka, aku tidak tahu”. Kedua malaikat itu berkata,
“Sesungguhnya kami telah mengetahui bahwasanya engkau akan mengatakan itu”. Dikatakan kepada bumi, “Himpitlah orang munafik itu, lalu bumipun menghimpitnya”. Maka senatiasa ia disiksa di dalamnya sehingga Allah membangkitkannya dari pembaringannya itu.
[HR at-Turmudziy: 1071. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Hasan].
Bukan Ruh Orang Meninggal, Melainkan Jin Qorin
Jin yang mengaku sebagai leluhur biasanya sama persis dengan orang yang kita kenal, baik itu kakek, nenek, orang tua yang telah meninggal.
Bisa jadi jin tersebut merupakan jin qorin. Jin yang mendampingi nenek moyang kita. Sehingga mengetahui setiap detil dari nenek moyang kita.
2. Dusta Jin Khodam Sebagai Penjaga
Banyak yang tertipu ketika jin mengaku sebagai jin khodam. Ia akan menjaga pasien. Lalu mengatakan bahwa pasien tidak perlu diruqyah lagi.
Semua itu dusta.
Hal tersebut dimaksudkan agar pasien tidak melanjutkan ruqyah. Sehingga jin tetap bersarang di tubuh pasien.
3. Mengaku Sebagai Penguasa Tempat Tertentu
Hal tersebut agar manusia takut. Contohnya mengaku bahwa ia penjaga laut, gunung, pohon, sungai, atau jembatan tertentu.
Dan jika ingin selamat, maka manusia harus melakukan hal-hal tertentu. Jika tidak maka bisa jadi celaka.
Permintaan jin tersebut sesungguhnya mengeluarkan manusia dari ketauhidan menuju syirik.
4. Dusta Mengetahui Hal-Hal Gaib
Dusta lainnya ialah mengakui mengetahui hal-hal gaib. Atau bercerita tentang harta kekayaan tersembunyi, tentang kerajaan, masa depan, dan lainnya.
Sungguh hanya Allah saja yang mengetahui hal-hal gaib.
5. Meminta Sesajian Agar Pasien Sembuh
Inipun sangat sering terjadi. Jin yang menguasai seseorang meminta berbagai sesajian jika ingin pasien sembuh.
Maka apabila kita menuruti perkataannya, maka kita jatuh kepada kemusyrikan.
Oleh karena itu jangan mempercayai ucapan-ucapan jin. Baik jin yang masuk pada tubuh seseorang saat kesurupan, dipanggil oleh para dukun (paranormal, orang pintar, guru spiritual).
Begitu pula saat proses ruqyah. Tetap saja jin terbiasa dengan kedustaannya.
Begitu pula saat proses ruqyah. Tetap saja jin terbiasa dengan kedustaannya.
Cukuplah berita dari Allah dan Rasul-Nya yang kita imani.
Contoh-contoh di atas hanyalah sebagai contoh. Intinya jangan pernah kita mempercayai ataupun menuruti apa yang dikatakan oleh jin.
Contoh-contoh di atas hanyalah sebagai contoh. Intinya jangan pernah kita mempercayai ataupun menuruti apa yang dikatakan oleh jin.